Kenyataan Vs Idealisme

Hari ini 16-11-2012 masih serasa tahun baru hijrah, seharusnya menjadi awal yang baik dan baru, meninggalkan yang keburukan dan menjadi lebih baik agar kita menjadi beruntung. Seperti itulah kira-kira yang dipesankan untuk kita dari Nabi kita.


Disetiap diri kita memiliki kesalahan demi kesalahan namun sayangnya kita tetap mengikuti dan nyaman pada kesalahan yang sering kita perbuat. Diri kita paham betul tentang mana yang dilarang oleh agama dan mana yang diperbolehkan agama. Tapi kita sendiri tetap enjoy dengan pelanggaran itu.

Kenyataan Vs Idealisme
 Ketika saya sering berada di tengah-tengah masyarakat, mencoba membadingkan berada ditengah-tengah orang-orang yang senantiasa menegakkan idealisme mereka, dan berada pada orang-orang yang menikmati kehidupan tidak seperti kebanyakan masyarakat umun namun pula tidak mengikuti mereka yang memliki idealisme mempertahankan nilai-nilai Kalam Ilahi. Orang-orang yang bimbang antara mengikuti sosial atau mengikuti para Ulama mereka cenderung semaunya sendiri dan memiliki sedikit rasa malu dan peduli. Bahkan untuk peduli terhadap sekitarnya pun tak mau, tapi mereka lebih peduli dengan urusan kumpul-kumpul dengan teman-temannya atau komunitasnya.

Kelompok orang-orang yang menikuti sosial kemasyarakatan terlihat cenderung sangat mengikuti arus yang ada di masyarakat, dan biasanya merekan cenderung berkehidupan pas-pasan. Sebagian dari penghasilan mereka di gunakan untuk kegiatan sumbang menyumbang kepada orang - yang memiliki hajatan entah itu pernikahan, Supitan, Lahiran dan hajatan itu sendiri, demi sebuah rasa sosialitas ngumummi.

Golongan yang kokoh mempertahankan idealisme meraka akan sedikit di kucilkan di masyarakat yang dikarenakan kehidupan mereka tidak ngumummi alias tidak umum seperti kehidupan sosial kemasyarakatan.namun kelompok ini sangat peduli dengan masyarakat, dan kelompok orang-orang ini akan sangat dibutuhkan masyarakat saat hari- hari besar dan kegiatan-kegiatan agama maupun kegitan lainnya.

Dari gambaran diatas,  3 golongan itu hanyalah sebuah contoh kehidupan dari sudut pandang lain yang sangat umum dan benar-benar terjadi di kota Yogyakarta dan mungkin di seluruh pelosok negri ini juga sudah seperti itu ...... :D

Kelompok yang mempertahankan idealisme memiliki tingkat ujian yang tinggi seperti salah satunya di cap sebagai teroris, Banyak pula dari mereka yang gagal dalam mempertahankan idelismenya dan kalah dengan kenyataan hidup yang harus mereka jalan.