Perspektif (kognitif), sudut pandang manusia dalam memilih opini, kepercayaan, dan lain-lain(Wikipedia). Manusia pada umumnya cenderung menggunakan prespektifnya sendiri dalam melihat sekitarnya, Keadaan, tetangga ataupun orang-orang yang besinggungan dengannya. Sebenarnya Konfirmasi adalah hal yang tidak sulit untuk dilakukan.
Perspektif mandiri atau penyimpulan tentang pandangannya sendiri tanpa adanya konfirmasi dari pihak terkait, sangat rancu dan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dalam lingkungan masyarakat. Lebih cenderung terhadap konflik pribadi dalam sebuah perang dingin, tidak saling sapa, penyebaran informasi yang tidak benar(fitnah).
Sering kali perdebatan yang tidak berakhir dan hanya berputar-putar terus menerus karena saling mempertahankan argument, hal itu banyak disebabkan karena perbedaan sudut pandang. Sudut pandang menjadi berbeda karena banyak hal, mulai dari latar belakang kehidupan yang berbeda. Lingkungan sekitar juga sangat mempengarui perspektif seseorang ketika dewasa. Sudut pandang positif adalah sudut pandang yang baik tanpa melihat sudut pandang negatif. Namun terlalu terpaku pada sudut pandang posfitif dan memaksakan sudut pandang positif kepada seseorang yang memiliki sudut pandang negatif hanya akan menimbulkan bentrok.
Contoh sebuah sudut pandang yang berbeda tentang linux :
User A mengatakan : Linux itu tidak enak digunakan dan banyak Software yang belum compatible. Dan GUI susah digunakan
User B mengatakan : Linux itu joss, sangat stabil mesti tidak dimatikan berhari-hari dan management perangkat lunaknya mudah. GUI cukup mudah dipahami dan ada banyak pilihan thema untuk Destopnya.
User C mengatakan : Linux sangat bagus untuk developer dan programer karena opensource.
User D mengatakan : Saya lebih suka dengan linux karena gratis. Karena menghargai karya orang lain itu penting.
User E mengatakan : Saya seorang desainer photoshop dan photosop secara resmi belum rilis di linux. Dan Potoshop saya berbayar atau saya memiliki lisensi untuk menggunakan software photosop ini.
User F mengatakan : Sangat tidak familiar dengan tampilan linux dan sangat berbeda dengan windows.
Dari keenam user tersebut memiliki prespektif yang berbeda tentang sebuah operating sistem linux. Banyak hal yang menyebabkan prespektif atau sudut pandang mereka terhadap linux. Mari coba berikan penjelasan tentang user-user tersebut menurut sudut pandang dari saya dalam menilai user A, B , C , D, E dan F.
User A memiliki prespektif negatif tentang linux dengan menilai : "Linux itu tidak enak digunakan dan banyak Software yang belum compatible. Dan GUInya susah digunakan"
Dari prespektif user A tersebut dapat disimpulkan user ini belum mencoba dalam waktu tertentu dalam penggunaan linux dan baru sekilas menggunakan linux pada tahun-tahun yang lalu dimana linux belum berkembang pesat seperti sekarang. Dan cenderung sebagai user biasa yang hanya membutuhkan komputer dalam jangka waktu yang lama.
User B memiliki prespektif positif tentang linux dengan menilai : "Linux itu joss, sangat stabil mesti tidak dimatikan berhari-hari dan management perangkat lunaknya mudah. GUI cukup mudah dipahami dan ada banyak pilihan thema untuk guinya."
Dari prespektif user B tersebut dapat disimpulkan user ini sudah terbisa dengan lingkungan linux dan sudah menggunakannya dalam kebutuhan sehari-hari dan sering menggunakan komputer tanpa dimatikan untuk beberapa hari lamanya. Dan user ini menilai GUI yang diberikan oleh pengembang linux mudah digunakan, hal ini juga dapat membuktikan kalau user ini suka mengoprek tampilan desktop agar tidak monoton.
User C memiliki prespektif positif tentang linux dengan menilai : "User C mengatakan : Linux sangat bagus untuk developer dan programer karena opensource."
Dari prespektif user C tersebut dapat disimpulan user ini kemungkinan adalah seorang Developer atau Programer yang sudah menggunakan linux untuk menunjang pekerjaannya sebagai developer atau programer dan sangat peduli dengan ketersedian software opensource.
User D memiliki prespektif positif tentang linux dengan menilai : "Saya lebih suka dengan linux karena gratis. Karena menghargai karya orang lain itu penting."
Dari prespetif user D tersebut dapat disimpulkan user ini menyukai os Linux karena software ini gratis. User ini juga memiliki kesadaran tentang menghargai karya orang lain atau lebih sering disebut sebagai HAKI. HAKI kependekan dari HAk Kekayaan Intelektual yang sering disebut juga dengan Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya. Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual( Id Wikipedia)
User E memiliki prespektif netral tentang linux dengan menilai : " Saya seorang desainer photoshop dan photosop secara resmi belum rilis di linux. Dan Potoshop saya berbayar atau saya memiliki lisensi untuk menggunakan software photosop ini. "
Dari prespektif user E dapat disimpulkan user ini memiliki pandangan yang netral terhadap linux dan lebih banyak bekerja menggunakan software photosop sebagai seorang desainer atau editor Gambar. User ini memiliki kesadaran tentang pentingnya software berlisensi untuk menghargai HAKI orang lain. User ini ada kemungkinan akan menggunakan Linux jika photosop merilis versi untuk linux. Karena sebagai seorang maker konter tentunya seseorang sangat tidak menyukai jika kontennya digunakan orang lain.
User F memiliki prepektif yang negatif tentang linux dengan menilai : "User F mengatakan : Sangat tidak familiar dengan tampilan linux dan sangat berbeda dengan windows. "
Dari prespektif user F dapat disimpulkan user ini memiliki pandangan negatif tentang linux, kemungkinan karena terbiasa dengan lingkungan windows. Dan ada kemungkinan seperti user A yang baru sekilas melihat linux.
Dari contoh prespektif yang berbeda-beda diatas dapat disimpulkan penilaian atau sudut pandang seseorang terhadap sesuatu itu akan sangat berbeda-beda tergantung dengan latar belakang dan pengalamannya. Seseorang yang memiliki wawasan yang luas biasanya akan lebih banyak memandang sesuatu itu dengan banyak sudut pandang.
Parlindungan Marpaung adalah seorang pengarang buku setengah isi setengah kosong. Beliu menjelaskan didalam buku itu bahwa sudut pandang positif akan membawa banyak kebaikan. Beliu memberikan analogi dengan sebuah gelas yang diisi setengah saja. Orang yang memiliki prespektif positif akan mengatakan setengah isi sedangkan seseorang yang memiliki prespektif negatif akan mengakatan sengah kosong.